Jumat, 22 Agustus 2008

Mark Plus & Co. Strategy th2008 (Bagian 1)

Tulisan ini di sadur dari sebuah talk show di stasiun radio Smart FM di Jakarta.
Talk show tersebut menampilkan Hermawan Kertajaya, yang membahas tentang strategi marketing tahun 2008.
Beliau merupakan founder dari Mark Plus & Co. ,sebuah perusaaan konsultan marketing, dan penulis buku-buku marketing, diantaranya buku marketing in venus.



8 Jebakan yang dapat membuat perusahaan masuk dalam perang harga.

1.The China Price.
   The China Price merupakan tiga kata yang di takuti dalam sebuah industri maupun negara. Barang-barang yang di produksi China pada umumnya murah dan sangat bersaing dalam harga, Jika China memasuki sebuah industri, maka akan terjadi penurunan harga dalam industri tersebut. Ini dapat memicu perang harga dalam industri tersebut.

2. Perubahan teknologi.
   Perubahan Teknologi yang semakin maju dapat memicu penurunan harga pada suatu service maupun suatu produk. Misalnya perubahan teknologi dalam fotografi. Sekarang ini , dengan menggunakan teknologi cetak digital, cost yang di keluarkan akan jauh lebih kecil dari pada mencuci film klise. Ini memicu perang harga.

3. Over supply.
   Dalam hukum permintaan dan penawaran, hal ini tentu sudah menjadi jelas. Jika supply lebih besar dari pada demand, maka harga otomatis akan turun dan dapat memicu perang harga dalam sebuah industri.

4. Margin industri yang besar
   Dalam sebuah industri yang memiliki profit yang tinggi, akan memudahkan perusahaan untuk menurunkan harga demi meningkatkan kemampuan bersaing di dalam industri tersebut, maka margin indusri yang besar memicu perang harga.

5. Deep Pocket.
   Deep pocket berarti ada seseorang atau  sekelompok orang atau institusi yang memiliki uang dalam jumlah yang sangat besar, kemudian masuk dalam sebuah industri yang baru bagi mereka dan memposisikan diri pada harga yang murah pada produk atau servicenya untuk merebut pangsa pasar. ini membuat pemain lama dalam industri tersebut menurunkan harga.

6.Buy Power Decrease
   Menurunnya kekuatan beli dari masyarakat, (mungkin di sebab kan oleh inflasi) membuat perusahaan harus menurunkan harga agar produk atau servicenya dapat di jangkau oleh masyarakat.

7. Lost market share
   Hilangnya/berkurangnya pasar dari sebuah perusahaan, dapat memicu perusahan tersebut untuk menurunkan harga pada industri yang di jalaninya. Hal ini dapat memicu perusahaan lain untuk menurunkan harga. Pak Hermawan Kertajaya mengatakan akan lebih baik memperhatikan kenaikan profit perushaaan dari pada kenaikan market share.

8. Kepercayaan sebuah perusahaan tentang kenaikan volume penjualan jika harga produk atau servce di turunkan.(Walau hal ini belum tentu benar)
   Perusahaan yang percaya akan strategi seperti ini , tidak akan ragu menurunkan harga produk atau servicenya demi kenaikan volume penjualannya.

   Sekarang ini di Indonesia, kedelapan jebakan (trap) ini terjadi dalam industri telekomunikasi, sehingga dapat kita lihat perang harga yang terjadi saat ini di industri telekomunikasi yang diakibatkan 8 jebakan diatas.

Sebagai konsumen ataupun sebagai sebuah perusahaan, kedelapan point diatas tentu akan sangat berguna sebagai acuan untuk menghadapi kondisi perang harga pada tahun 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for your Comments!