Minggu, 24 Agustus 2008

Quotes Francis Bacon


"A wise man will make more opportunities than he finds."
"Orang bijak akan menciptakan kesempatan lebih banyak daripada menemukannya."
Francis Bacon
(1561 - 1626)




Sabtu, 23 Agustus 2008

Awarenes (Kepekaan)



   
Kisah ini diambil dari sebuah Talk Show Radio Smart Fm dengan Andrie Wongso, seorang motivator yang sudah sukses. Saya harap kita bisa mengambil pelajaran dari kisah ini. Enjoy! 
Di kisahkan ada seorang pangeran dari sebuah kerajaan Cina kuno. Pangeran ini di kirim ke daerah pegunungan oleh ayahnya untuk berguru pada seorang guru bijak yang sudah terkenal akan kebijakan pemikiran dan karakternya, agar suatu saat mampu menjadi pemimpin unutk menggantikan ayahnya.

 

    Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang dan sulit, pangeran tersebut sampai di sebuah bangunan menyerupai kuil tua, dengan semangat yang tinggi, pangeran memasuki kuli tersebut dan bertemu dengan guru bijak. Guru bijak menyambut pangeran tersebut dengan rendah hati dan hormat, “Apa kiranya yang bisa saya bantu untuk seorang muda?” pangeran pun memberi hormat dan menjawab, “Saya hendak belajar pada guru bijak, saya telah mendengar kepandaian dan kebijakan guru dan hendak belajar sedkit kebijakan yang guru miliki.” Guru bijak tersenyum dan mengangguk-anggukan kepalanya, tidak lama kemudian guru bijak bertanya pada pangeran, “ Pangeran muda, ada berapa anak tangga saat engkau menuju keruangan ini?” Pangeran tersebut sempat kaget dan bingung dengan pertanyaan yang sepertnya tidak penting dan tidak berguna, karena keinginannya untuk belajar dari guru tersebut cukup besar,maka pangeran tersebut kembali keluar kuil dan menghitung anak tangga yang di laluinya tadi.  

   Pangeran muda itu pun menghitung satu persatu anak tangga yang di laluinya dan kembali ke ruangan di mana terdapat guru bijak yang sedang menunggu. “Saya sudah menghitung anak tangga tersebut guru, semuanya ada limapuluh sembilan buah.” “Benar sekali jawabanmu itu pangeran muda, sekarang ada berapa buah patung yang berada pada lorong kuil saat kau berjalan ke tempat ini, dan apa saja bentuknya?”, pangeran muda dengan sabar kembali meminta izin untuk menghitung patung yang berada di lorong kuil dan melihat bentuk-bentuk dan patung tersebut dan kembali ke ruangan guru bijak. “Semua patung di lorong kuil yang baru saja aku lewati berjumlah dua puluh, dan bentuknya berupa binatang-binatang hutan. “Tepat sekali jawabanmu, sekarang ada berapa lilin yang menyala di ruangan ini?” kembali guru tua itu menayakan hal yang sepertinya tidak berguna pada pangeran. Pangeran muda masih bersabar dan kembali meminta izin untuk menghitung lilin yang menyala di ruangan tersebut. “Lilin yang menyala di ruangan ini berjumlah tiga puluh lima buah.” Sebelum guru tua menayakan kembali pertanyaan yang dirasa tidak berguna, pangeran muda ini segera meminta penjelasan atas pertanyaan yang baru di ajukan guru bijak, “guru apa maksud guru menayakan pertanyaan yang sepertinya tidak penting ini?” Guru bijak tersenyum,”Pangeran muda, hal yang terpenting untuk engkau pelajari sebelum mempelajari hal lain adalah kepekaan, tanpa kepekaan terhadap segala sesuatu, engkau sulit memperoleh pengetahuan baru. Tanpa kepekaan engkau tidak akan bisa membaca situasi yang sedang tejadi di sekelilingmu sehingga engkau tidak dapat bertindak dengan tepat.” Mendengar jawaban ini, pangeran muda itu tersadar bahwa pertanyaan yang di ajukan oleh guru bijak ternyata mangandung makna yang mendalam. Pangeran itu kemudian mengucapkan terimakasih pada guru bijak dan menjadi murid dari guru biak dengan kepekaan tinggi sehingga dalam beberapa tahun, pangeran tersebut dapat menggantikan ayahnya menjadi pemimpin yang baik.

   Cerita diatas mengajarkan kepada kita pentingnya awarness atau kepekaan. Dengan memiliki kepekaan yang tinggi maka pengetahuan dapat kita peroleh di mana saja kita berada, dan kita dapat melihat setiap kesempatan yang lewat dalam hidup kita sehingga kita dapat menagkap kesempatan itu sehingga tidak sia-sia.

Jumat, 22 Agustus 2008

Mark Plus & Co. Strategy 2008 (Bagian 2)


Creative Strategy menghadapi 2008 untuk tidak terjebak dalam price war (perang harga).
Konsep oleh Hermawan Kertajaya dalam Talk Show Radio Smart FM.
Beliau merupakan Founder dari Mark Plus & Co,. sebuah perusahaan konsultan bidang marketing.




Tahun 2008 merupakan tahun yang kreatif.
Ada 3 strategi maketing yang sifatnya kreatif.
Strategi ini cocok di terapkan pada tahun 2008

I. Creative Exploration (Eksplorasi Kreatifitas)
Ada 3 strategi dalam Creative Exploration :

1. Eksplorasi Pasar non Jawa.

Mengeksplorasi market diluar jawa. (secara geografis) Daerah di luar jawa saat ini mulai berkembang, hal ini dapat dilihat pada perubahan kebijakan dengan di terapkan nya otonomi daerah. Selain itu, ekspor indonesia bidang agri seperti kelapa sawit, kopi, dan karet meningkat dengan pesat, dan seperti yang di ketahui, sebagian besar produksi komoditi pertanian tersebut berada di luar pulau jawa.

2. Explore the bottom of the pyramid. (secara demografis)

Kalangan kelas bawah sekarang lebih smart, dan juga butuh pengalaman dalam penggunaan produk.
menjelajahi kelas bawah merupakan salah satu strategi yang dapat di terapkan pada tahun 2008.
Kekuatan daya beli masyarakat pada tahun 2008 di perkirakan akan meningkat karena adanya persiapan pemilu untuk tahun 2009, sehingga pemerintah akan mengeluarkan kebijakan yang sifatnya merakyat, yaitu kebijakan yang memihak pada rakyat banyak, terutama rakyat kecil. Contohnya adalah janji pemerintah untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak walaupun harga minyak mentah dunia naik.

3. Explore the "I" expreses segment.

Seiring perkembangan teknologi komunikasi dan internet, iklim demokrasi yang semakin baik di Indonesia membuat makin banyak orang ingin mengekspresikan diri. Setiap orang kini dapat mengekspresikan diri pada dunia. Salah satu contohnya adalah blog yang anda baca sekarang ini, sehingga melakukan pemasaran melalui internet akan menjadi semakin efektif di tahun 2008 nanti, terutama untuk orang yang senang mengekspresikan diri.

II.Creative Engagement Strategy, (menangkap pasar secara kreatif)

1. Engage Market per Market.
Market pada tahun 2008 tidak dapat di sentralisasi, sekarang market lebih bersifat desentralisasi. Salah satunya karena adanya kebijakan pemerintah dalam otonomi daerah, sehingga market perlu dilihat secara per bagian, lebih ter lokalisasi.

2. Engage with Internet.
Internet booming yang sedang terjadi sekarang, dan akan semakin berkembang pada tahun 2008, dapat dimanfaatkan untuk pemasaran. Ini berkaitan dengan makin banyaknya orang yang ingin mengekspresikan diri melalui media internet.

3. Word of Mouth tetap menjadi alat yang penting dalam strategi marketing di tahun 2008, ini adalah viral marketing.

   Viral marketing sifatnya seperti virus yang dapat menyebarkan suatu pesan dengan cepat dan luas.
   Pada tahun 2008, konsumen tidak akan mudah mempercayai apa yang di dengar maupun di baca pada iklan yang di baca di media, mereka akan lebih percaya perkataan orang yang sudah di percaya atau orang yang telah memiliki pengalaman pada suatu produk atau service yang akan di beli. Ini juga di sebut sebagai marketing horizontal, dimana para marketer dan perusahaan perlu melihat dan mengerti posisi konsumen.


III Creative Execution (Eksekusi yang kreatif)

Aim high or Low (mengincar segmen atas atau bawah)

Pada tahun 2008, segment yang perlu di jadikan incaran pemasar adalah segmen bagian atas (orang-orang yang punya kekuatan daya beli yang tinggi) atau segmen bagian bawah (orang-orang yang memiliki kdayabeli yang sangat rendah). Mengapa kalangan menengah tidak perlu menjadi incaran dalam segmen market ? karena pada tahun 2008, segment menengah akan lebih banyak pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk atau barang. Mereka akan memakan waktu yang lebih lama bagi marketer untuk menjual pada segemen ini di bandingkan kelas atas dan kelas bawah.

Jika perusahaan, atau marketer ingin mengincar kelas atas (aim high), maka perlu menekankan experience services dan produk. Ini merupakan value yang dinilai tinggi bagi kalangan kelas atas. Misalnya mobil lexus yang tidak lagi dipandang sebagai sebuah mobil, melainkan karya sebuah karya seni bernilai tinggi. Begitu pula jam tangan yang sekarang lebih di fungsikan sebagai perhiasan, bukan petunjuk bagi waktu.

Jika perusahaan atau marketer ingin mengincar kelas bawah (aim low). Eksekusilah dengan low cost, low price, dan produk atau service yang sifatnya affordable. Bagi segment bawah mereka butuh produk yang affordable. Misalnya mengubah bentuk kemasan besar, menjadi kemasan yang lebih kecil dengan harga yang terjangkau.

Mark Plus & Co. Strategy th2008 (Bagian 1)

Tulisan ini di sadur dari sebuah talk show di stasiun radio Smart FM di Jakarta.
Talk show tersebut menampilkan Hermawan Kertajaya, yang membahas tentang strategi marketing tahun 2008.
Beliau merupakan founder dari Mark Plus & Co. ,sebuah perusaaan konsultan marketing, dan penulis buku-buku marketing, diantaranya buku marketing in venus.



8 Jebakan yang dapat membuat perusahaan masuk dalam perang harga.

1.The China Price.
   The China Price merupakan tiga kata yang di takuti dalam sebuah industri maupun negara. Barang-barang yang di produksi China pada umumnya murah dan sangat bersaing dalam harga, Jika China memasuki sebuah industri, maka akan terjadi penurunan harga dalam industri tersebut. Ini dapat memicu perang harga dalam industri tersebut.

2. Perubahan teknologi.
   Perubahan Teknologi yang semakin maju dapat memicu penurunan harga pada suatu service maupun suatu produk. Misalnya perubahan teknologi dalam fotografi. Sekarang ini , dengan menggunakan teknologi cetak digital, cost yang di keluarkan akan jauh lebih kecil dari pada mencuci film klise. Ini memicu perang harga.

3. Over supply.
   Dalam hukum permintaan dan penawaran, hal ini tentu sudah menjadi jelas. Jika supply lebih besar dari pada demand, maka harga otomatis akan turun dan dapat memicu perang harga dalam sebuah industri.

4. Margin industri yang besar
   Dalam sebuah industri yang memiliki profit yang tinggi, akan memudahkan perusahaan untuk menurunkan harga demi meningkatkan kemampuan bersaing di dalam industri tersebut, maka margin indusri yang besar memicu perang harga.

5. Deep Pocket.
   Deep pocket berarti ada seseorang atau  sekelompok orang atau institusi yang memiliki uang dalam jumlah yang sangat besar, kemudian masuk dalam sebuah industri yang baru bagi mereka dan memposisikan diri pada harga yang murah pada produk atau servicenya untuk merebut pangsa pasar. ini membuat pemain lama dalam industri tersebut menurunkan harga.

6.Buy Power Decrease
   Menurunnya kekuatan beli dari masyarakat, (mungkin di sebab kan oleh inflasi) membuat perusahaan harus menurunkan harga agar produk atau servicenya dapat di jangkau oleh masyarakat.

7. Lost market share
   Hilangnya/berkurangnya pasar dari sebuah perusahaan, dapat memicu perusahan tersebut untuk menurunkan harga pada industri yang di jalaninya. Hal ini dapat memicu perusahaan lain untuk menurunkan harga. Pak Hermawan Kertajaya mengatakan akan lebih baik memperhatikan kenaikan profit perushaaan dari pada kenaikan market share.

8. Kepercayaan sebuah perusahaan tentang kenaikan volume penjualan jika harga produk atau servce di turunkan.(Walau hal ini belum tentu benar)
   Perusahaan yang percaya akan strategi seperti ini , tidak akan ragu menurunkan harga produk atau servicenya demi kenaikan volume penjualannya.

   Sekarang ini di Indonesia, kedelapan jebakan (trap) ini terjadi dalam industri telekomunikasi, sehingga dapat kita lihat perang harga yang terjadi saat ini di industri telekomunikasi yang diakibatkan 8 jebakan diatas.

Sebagai konsumen ataupun sebagai sebuah perusahaan, kedelapan point diatas tentu akan sangat berguna sebagai acuan untuk menghadapi kondisi perang harga pada tahun 2008.

Rabu, 20 Agustus 2008

Hand Phone dan Komunikasi Relevankah?

Hari gini nga punya handphone? hihihihihi masih inget itu kata-kata dari iklan handphonenya samsung pake kartu fren (kalo nga salah yah). Sekarang kalo nga ada handphone sepertinya susah banget, udah jadi kebutuhan pokok masyarakat dunia, ngeganttin pager (paijer yah bacanya, bukan pager rumah). Kita pasti semua tau kalo handphone itu fungsi utamanya buat nelpon (untuk hubungin orang), juga yang kedua smsan, fitur-fitur lain kayak kamera, mp3 player, video player, internet, sound recording, notes, kalender, jam, itu semua cuma tambahan. (Gile, fungsiya banyak banget yeh..).

Sayang sekali kebanyakan orang mengira, dengan kemajuan teknologi komunikasi (contonya handphone), orang bisa lebih mudah berkomunikasi (perhatiin deh fungsi utama handphone yang gue sebutin). Sebenernya komunikasi itu apaan sih? untuk bisa menilai handphone itu bisa membuat kita lebih mudah berkomunikasi, kita perlu melihat dulu arti dari komunikasi sebener-benernya.

Komunikasi sederhananya adalah transfer pengetahuan, dari seseorang ke orang lain. Walaupun gue kasih arti yang sangat sederhana tentang komunikasi, nyatanya komunikasi itu bukan sesuatu yang mudah untuk di wujudkan di kehidupan nyata. Pernah nga dengerin temen lu lagi ngobrol di handphone, trus ngomelnya nga berhenti, atau konsumen yang marah-marah sama costumer service, atau orang tua yang marah marah sama anaknya, dan di balik telepon anaknya cuma bisa bilang iya, iya, iya. Ini sebuah realitas kalo komnuikasi itu tidak bisa terjadi dengan mudah. Komunikasi adalah barang mahal zaman sekarang ini, lebih mahal dari handphone itu sendiri.

Komnunikasi itu bisa terjadi kalo :

1. Kita punya kelapangan hati untuk mendengar orang lain ngomong, jangan kita melulu yang ngomong, mulutkan ada satu, kuping ada dua tuh, nah kalo diliat dari filsafatnya nih, kita diminta sama SANG PENCIPTA untuk lebih banyak ngedengerin dari pada berbicara. Gimana setuju nga? Yang penting kesediaan hati untuk dengerin orang ngomong deh, itu penting.

2. Denger aja nga cukup, tapi mengerti apa yang kita dengerin baru bisa kita tau maksud orang
yang menyampaikan pesan sama kita. Nah ini butuh wawasan, kalo orang yang ngomong sama kita pake bahasanya susah-susah kita yang denger bisa-bisa kerutin jidat terus. Jadi kalau kita jadi posisi orang yang ngomong, kita harus ngomong dengan bahsa bahasa yang sekiranya bisa dimengerti, jangan pake istilah istilah orang akademis sama orang yang baru dateng dari hutan, coba aja nonton itu film Tarzan, atau filem god must be crazy, lu pasti ngerti deh maksud gue.

3. Cara Komunikasi harus tepat sesuai dengan keadaan (orangnya, suasana hati, momen). Di budaya timur, lu ngomong sama orang yang lebih tua dengan kosakata yang biasa u gunain sama temen u, di jamin deh nga bakal di dengerin. Jadi cara komunikasi itu harus tepat jadi orang itu mau dengerin lu.

4. Semua Alat dan fasilitas komunikasi itu dalam keadaan yang baik (pembicara, medium, dan penerima). Suara itu kalo merambat perlu medium, dan mediumnya adalah udara, kalo udara nga ada, maka suara itu nga bisa merambat. Nah ini sama aja konsepnya, kalo alat alat komunikasi rusak, kita nga bisa berkomunikasi. Well gue kasi contoh yang agak serem dan ekstrim yah, coba bayangin kalo u kena penyekit yang bikin mata elu buta, kuping lu tuli, kulit u mati rasa, lidah u nga bisa ngerasain apa2, bisa nga u berkomunikasi dengan dunia luar? kalo alat2 komunikasi u rusak, maka nga mungkin bisa berkomunikasi.

5. Nga boleh ada noise. noise itu artinya suara2 berisik yang menganggu, atau hal hal lain yang membuat kita nga bisa fokus sama suara yang seharusnya kita denger. Gue punya temen yang rumahnya deket rel kereta api, kalo lagi telpon kadang suka ada suara kereta api, trus kita selalu diem tiap ada suara kereta. Suara kereta yang bikin bising itu namanya noise. Kalo banyak noise atau noise terlalu besar, maka komunikasi jadi terganggu.

Nah balik lagi ke masalah handphone, jadi kalo di pikir2 handphone itu sebenernya cuma alat untuk menghubungi orang lain yang posisinya jauh. Bukan alat "Telekomunikasi", tetapi hanya alat untuk mengkoneksi, karena dengan menghubungi orang melalui handphone bukan berarti kita dah bisa berkomunikasi, walau komunikasi tentu saja sangat mungkin saat menggunakan handphone.

Kesimpulannya semua perkembangan teknologi belum tentu meningkatkan kualitas hidup manusia, karena relevansi teknologi dengan peningkatan kualitas hidup manusia (meningkatnya daya komunikasi kita merupakan bagian dari meningkatnya kualitas hidup manusia) nga selalu berhubungan (ini sering kali tegantung pada manusianya), walau begitu majunya teknologi bisa menjadi faktor juga untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, misalnya teknologi penyaringan air.